OBORNUSA.COM – Ketua Tim Pelaksana Kerja (TPK) Ana Bria harus berani angkat bicara soal dugaan paket proyek jalan rabat yang macet di desa Bone Tasea, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.
Selaku ketua TPK harus berani mengambil keputusan karena kegiatan di desa TPK merupakan tim pelaksana yang mengetahui semua kegiatan di desa jangan berlindung diketiak suami yang tidak tahu soal urusan proyek di desa.
Anehnya, Ketika media melakukan konfirmasi kepada ketua TPK terkait paket proyek rabat jalan yang macet suami dari ketua TPK membantah atas konfirmasi Wartawan.
“Telpon berkali-kali ini untuk apa, ada perluh apa, istri saya lagi keluar jadi kalo bapak mau omong apa omong saja,” ujarnya dengan nada kasar melalui sambungan telpon whatsap pada Sabtu, 28/12/2024
“Anda tidak punya hak, hak anda apa untuk intervensi istri saya. Sya juga mahasiswa ew, kamu jangan kasih bodok orang ew. kamu jurnalis dari kampus mana,” Tanya suami ketua TPK itu.
Dia kembali membantah pertanyaan wartawan dengan emosi dan tidak mau dikonfirmasi media kepada sang istrinya yang selaku ketua TPK.
“Saya juga mahasiswa e saya kasitau, kami harus tahu kamu dari pers mana, latar belakangnya apa,” ujarnya dengan emosi.
Berulang kali suami Ketua TPK kembali melontarkan bahasa dengan menyebutkan wartawan gadungan.
Tidak lama kemudian, ketua TPK kembali menelpon media ini untuk menyampaikan apa yang ditanyakan wartawan tapi tidak berani ungkapkan hal itu dikarenakan banyak hal yang membuat proyek tersebut macet.
“Saya tidak memberikan komentar karena banyak hal yang membuat proyek itu macet kaka,” ujar ketua TPK singkat melalui sambungan telpon Whatsap pada Sabtu 28/12/2024.*