BeritaDaerahDesaMalakaMasyarakatPemkabPertanian

Saluran Irigasi Di Tiga Desa tersumbat Sejak Tahun 2021, Masyarakat Minta Pemkab Malaka Segera Atasi

51
×

Saluran Irigasi Di Tiga Desa tersumbat Sejak Tahun 2021, Masyarakat Minta Pemkab Malaka Segera Atasi

Sebarkan artikel ini

Malaka,Obornusa.Com–Masyarakat Desa Naimana, Desa Fahiluka dan Desa Railor Kecamatan Malaka Tengah meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Malaka untuk segera bertindak dengan menormalisasi saluran air yang tersumbat akibat tumpukan-tumpukan sampah dan lumpur serta alang-alang, juga pohon yang tumbuh diarea saluran drainase. Karena akibat dari saluran irigasi yang tersumbat tersebut, sebagian masyarakat yang mempunyai lahan basah mengalami gagal panen setiap Tahun.

Tumpukan lumpur yang tebal, sampah, alang-alang dan pohon lamtoro yang tumbuh diarea saluran irigasi

Mus Bau, salah satu masyarakat Desa Fahiluka kepada media mengatakan, masyarakat gagal panen setiap Tahunnya akibat saluran irigasi yang tidak diperhatikan pemerintah Daerah. Sehingga dirinya mewakili masyarakat di tiga Desa meminta pemerintah Daerah melalui Dinas PU untuk segera bertindak dengan merespons keluhan terkait air yang mengairi lahan persawahan masyarakat di tiga Desa tersebut.

Baca Juga :

https://obornusa.com/memelihara-hubungan-baik-dengan-warga-binaan-babinsa-ini-lakukan-karya-bakti-bersama-masyarakat/

Ia juga menyampaikan bahwa, aliran air dari saluran irigasi di Desa Kletek dan Desa Suai berjalan normal, akan tetapi aliran air tersebut mulai berkurang di jalur pintu irigasi nomor 9, 10 dan 11 di Desa Naimana dan Desa Fahiluka akibat tumpukan lumpur yang tebal, sampah, alang-alang dan pohon lamtoro yang tumbuh diarea saluran irigasi. Sehingga menurut Mus Bau pembersihan ini tidak memungkinkan untuk dilakukan secara manual.

“Karena tidak memungkinkan untuk membersihkan dengan manual, kami meminta Dinas PU untuk membersihkannya menggunakan alat excavator mini, karena selain lumpurnya sudah tebal, disaluran irigasi tersebut juga sudah tumbuh pohon lamtoro dan alang-alang yang tidak bisa dibersihkan secara manual,”ungkap Mus Bau saat ditemui media dilokasi persawahan miliknya pada Jumat 22 Februari 2025.

Lahan persawahan milik warga yang kekeringan akibat kekurangan air

 

Lebih lanjut Mus Bau menyampaikan bahwa saluran irigasi yang mengairi lahan sawah dibeberapa Desa tersebut tidak diperhatikan pemerintah Daerah sejak Tahun 2021 sampai dengan saat ini. Sehingga katanya, pemerintah kabupaten Malaka melalui Dinas PUPR harus proaktif dan segera mengatasi masalah ini untuk kebutuhan masyarakat.

“Sejak Tahun 2021 air tidak mengalir lagi ke lahan persawahan kami, sehingga kami hanya menanam di musim penghujan, akan tetapi kami tetap gagal panen karena kekurangan air yang mengairi lahan persawahan kami. Jadi kami berharap pemerintah Daerah melalui Dinas PU untuk segera bertindak dan mengatasi keluhan kami supaya lahan persawahan milik masyarakat di tiga Desa ini bisa dimanfaatkan dengan baik dan masyarakat dapat menanam dengan optimal,”pungkasnya. (Red-)