Betun—-Ketua Garis Depan atau Garda KITA – EBA, Theo Batam sangat menyayangkan sikap tim Paslon nomor urut 1, SN – FBN yang sengaja manfaatkan peristiwa di kali Numponi sebagai alasan untuk memprovokasi masyarakat.
Theo Batam mengatakan, kelompok Pemuda di Numponi bukan menghalangi rombongan kampanye SN – FBN, tetapi mereka hanya berdiri menyampaikan kritikan melalui tulisan di kardus
Baca juga:
Penyampaian secara tertulis itu ditujukan pada saat SN FBN melakukan kampanye terbatas di Desa Bonibais. Ini justeru lebih santun mereka menagih janji pembangunan jembatan Numponi melalui tulisan tersebut
“Masyarakat menagih janji pembangunan kok dipelintir tim pendukung sebagai bentuk fitnah terhadap Bupati petahana, ini sangat keliru,” ujar Theo Batam, Jumat 8 November 2024.
Theo Batam mengatakan tim pendukung setiap Paslon harus cerdas melihat persoalan sehingga tidak menciptakan keresahan ditengah masyarakat
Baca juga:
Faktanya, kata Theo Batam, jembatan Numponi pasca bencana Seroja hingga saat ini belum dibangun oleh Pemda di masa kepemimpinan Simon Nahak, padahal sudah berulang kali menjanjikan kepada masyarakat Numponi untuk pembangunan tersebut.
Seharusnya, lanjut Theo Batam, sebagai calon pemimpin tidak boleh alergi kritikan atau telinga tipis terhadap masyarakat agar proses pesta demokrasi terus berjalan sesuai dengan ketentuannya.
“Kita semua orang Malaka yang punya keinginan agar Malaka ini dibangun secara adil dan merata. Sehingga teman – teman di wilayah dapil 3 bukan arogan tetapi mereka perihatin atas pembangunan jembatan Numponi makanya mereka menagih janji pada saat SN FBN melintas di kali Numponi,” jelasnya.
Baca juga:
Menurutnya, peristiwa ini hal sepele yang perlu menjadi refleksi agar ketika menjadi pemimpin harus pegang teguh pada janji. Tidak boleh ingkar janji terhadap masyarakat kalau tidak dampaknya seperti ini.
Hanya, kata Theo Batam, tim pendukung yang membesar besarkan demi kepentingan politik tertentu. Peristiwa ini harus dimaknai sebagai refleksi bersama
Baca juga:
Bahwa kemudian, beber Theo Batam, terkait informasi mobil pick up hitam yang parkir di tengah jalan, ini harus dicermati secara bijak. Seharusnya rombongan tim SN -FBN turun dengan kepala dingin tanyakan baik – baik apa penyebabnya mobil parkir di pinggir jalan persis di kali Numponi
“Saya kwatir teman – teman jadikan ini sebagai isu politik yang kemudian membentur masyarakat akar rumput. Jelas sesuai pengakuan orang – orang di TKP bahwa tulisan di depan kaca depan mobil pick up hitam itu di tim SN -FBN sendri ambil di tanah terus simpan di kaca depan mobil pick up dan mereka sendiri foto. Ini juga tidak baik,” pungkasnya.
Sebagai Ketua Garda KITA – EBA, Theo Batam menghimbau untuk seluruh masyarakat Malaka agar tetap jaga persaudaraan jelang Pilkada Malaka 27 November 2024.
Baca juga:
Dia mengatakan politik harus saling menghargai dan menghormati satu sama lain demi terciptanya pesta demokrasi yang adil dan jujur.
Bahkan, Theo Batam menegaskan tidak boleh saling bermusuhan hanya karena politik sesast. Sesama anak Malaka mari satukan ide dan gagasan untuk membangun Malaka sesuai dengan adat sabete saladi
“Kita ini semua anak Malaka tidak boleh bermusuhan. Mari ciptakan politik damai di Tengah masyarakat Malaka,” tutupnya. (Tim).